Sumenep

Sarasehan Pelajar Sumenep Angkat Tema Keberagaman dan Persatuan Bangsa

GOSUMENEP.COM – Menjaga keberagaman dan persatuan bangsa adalah hal yang penting untuk terus dipegang teguh serta diterapkan oleh seluruh warga negara Indonesia, terutama di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Semua itu perlu dikenalkan sejak dini kepada generasi muda.

Kabupaten Sumenep komitmen akan hal itu. Dibuktikan dengan menggelar serasehan pelajar dengan tema “Peran Pemuda dalam Menjaga Keberagaman dan Persatuan Bangsa”.

Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) se Kabupaten Sumenep menjadi pesertanya. Kegiatan ini berlangsung di Pendopo Keraton Sumenep, Jumat (23/8/2024).

Mereka diberikan pemahaman banyak pengetahuan oleh pemateri. Ada empat pemateri, yang semuanya asal kota keris. Yakni, Baharuddin sebagai tokoh Kepulauan, Ibnu Hajar Budayawan, Nur Hayat tokoh pemuda pelopor dan Mulyadi Ketua DPKS Sumenep.

Masing-masing pemateri menyampaikan materi sesuai bidangnya dalam kegiatan ini.

Baharaddin menjelaskan terkait banyak hal yang perlu menjadi pegangan siswa sebagai pemuda dalam menjaga keragaman dan persatuan bangsa.

Seperti saling menghargai perbedaan Suku, Agama dan RAS. Di Sumenep, terangnya, beragam agama dan suku yang tersebar di wilayah daratan dan kepulauan. Di Kepulauan sendiri ada warga yang beragam suku meskipun secara geografis terletak di Kabupaten Sumenep.

“Ada Bajo, Bugis, Madura itu sendiri,” terangnya.

Dengan hal itu kemudian, lanjut dia, akan menjadi pengetahuan bagi penerus bangsa bahwa Sumenep ini adalah daerah yang kental dengan perbedaan.

“Jangan acuh dengan perbedaan itu. Perbedaan lah yang menjadikan negara kita merdeka,” ujarnya.

Budayawan Sumenep, Ibnu Hajar memaparkan terkait peran pemuda untuk memahami nilai-nilai kebudayaan salah satunya kebudayaan islam sebagaimana diktum Rasulullah SAW pertama adalah Iqra’ (membaca).

Maka ketika pemuda tidak menyukai buku, tidak paham literasi dan tidak menerapkan pengetahuan pendidikannya dalam kehidupan sehari-hari, maka jangan berharap menjadi harapan masa depan.

“Ini PR besar bagi penerus bangsa agar tidak melakukan sesuatu yang tidak diinginkan, perpecahan, bullying misalnya. Kecerdasan intelektual dan spritual penting bagi penerus masa depan,” ungkapnya.

Sementara Nur Hayat menjelaskan tentang pendidikan sebagai pondasi untuk menggapai cita, membangun dan menjaga keberagamaan persatuan bangsa.

Menurutnya, banyak kelompok ingin mencederai keutuhan yang telah dibangun pendiri bangsa melalui pendidikan. Dan banyak cara untuk mencapainya. Diantaranya sikap toleransi antar sesama. Sebagai pemuda penting memiliki pengetahuan luas terkait toleransi itu sebagai motor menjaga keutuhan itu.

“Pelajar harus punya sikap toleransi dan tenggang rasa mengingat bangsa ini dibangun maju dari keberagaam,” jelasnya.

Sarasehan pelajar digelar Komunitas Kanca Pendidikan (KKP) Sumenep bekerja sama dengan Pemkab setempat (*)

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like