Gosumenep.com – Kabupaten Sumenep, Madura, memang dikenal sebagai destinasi wisata budaya dan alam.
Namun, nantinya tak hanya budaya dan alam yang bisa dinikmati wisatawan. Akan tetapi juga destinasi wisata healt tourism (wisata kesehatan).
Wisata kesehatan itu sudah digaungkan sejak Kepemimpinan Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo.
Wisata tersebut adalah pulau Giliyang yang memiliki kadar oksigen terbaik kedua di dunia. Destinasi itu berlokasi di Kecamatan Dungkek, Sumenep.
Cak Fauzi sapaan akrabnya mengajak kepada seluruh wisatawan untuk berkunjung ke pulau Giliyang. Sekali berlibur, kesehatan pun didapat.
Giliyang dikenal dengan julukan pulau awet muda. Karena usia penduduk setempat kebanyakan mencapai ratusan tahun dan masih sehat bugar.
Belum lengkap rasanya ketika berlabuh ke Madura tapi tidak merasakan udara segar di pulau Giliyang dengan kadar oksigennya yang mencapai 20,9 persen.
Selain udara segar, pelancong akan menikmati keindahan alam yang ada di pulau tersebut.
Banyak pula potensi alam yang bisa dikunjungi, seperti Batu Canggah. Batu Canggah berada di sebelah timur titik oksigen atau sekitar 500 meter untuk sampai tujuan.
Batu Canggah menghidangkan pemandangan alam dan lautan lepas dengan air lautnya yang jernih. Ada spot foto unik untuk diabadikan saat ke tempat ini.
Kemudian, pengunjung juga akan menyaksikan keindahan pantai ropet, goa mahakarya dan jenis wisata lainnya.
Pulau Giliyang terdapat dua desa. Yakni Bancamara dan Banraas. Pulau tersebut memiliki luas sekitar 10 kilometer yang dihuni oleh 4.500 jiwa.
Keliling pulau Giliyang tidak perlu bingung karena sudah tersedia fasilitas alat transportasi ramah lingkungan berupa sepeda listrik dan mobil golf. 18 unit sepeda listrik dan 10 golf.
Fasilitas tersebut sudah berjajar rapi di ujung dermaga Bancamara menyambut pengunjung setelah turun dari kapal tongkang. Tak perlu biaya mahal untuk menyewa sepeda listrik dan mobil golf.
Bermalam pun sudah tersedia tempat penginapan berupa Homestay yang disebut dengan Tanean Lanjhang (halaman panjang).
Homestay di kawasan ini berbentuk rumah panggung dari kayu dan berasa hotel bintang tiga. Fasilitasnya lengkap, mulai dari satu kamar tidur plus alternatif dilengkapi springbed, kamar mandi dalam, AC dan ruang tamu untuk bersantai.
Homestay ini berpapasan dengan pantai, yang lebih tepatnya berada di titik ikon O2 Giliyang. Lima menit ke arah barat dari dermaga Banraas dimana kapal tongkang dilarkir.
Ada dua kategori harga di homestay ini. Pertama, harga Rp500 ribu bisa ditempati mulai dari 10 sampai 15 orang dengan luas kamar 6×7 persegi panjang.
Sedangkan yang tarifnya Rp400 ribu, fasilitas juga sama hanya saja yang membedakan adalah kapasitas. Maksimal diisi 10 orang dengan luas kamar 4×7 persegi panjang.
Juga ada homestay yang dikelola oleh Pemeritah Kabupaten (Pemkab) Sumenep. Tempat penginapan ini terbuat dari bangunan gedung. Fasilitas kasur soringbed, kamar mandi dalam, pendopo dan gazebo di halamannya.
Kemanan dan kenyamanan tidak usah ditanyakan. Warga sekitar sangat ramah, sopan santun dan mengedepankan asas kekeluargaan. Menghormati dan menjamin akan kenyamanan pendatang.
Rute menuju pulau Giliyang
Berangkat dari dermaga Kecamatan Dungkek menggunakan kapal tongkang. Perjalanan diatas air laut membutuhkan waktu 45 menit. Perjalanan sangat menyenangkan.
Manfaat meghirup udara segar Giliyang
Menghirup udara segar dapat bermanfaat untuk meningkatkan kejernihan otak yang lebih baik, meningkatkan fungsi optimal otak untuk berpikir dan berkonsentrasi. Tak hanya itu, pelepasan serotonin tubuh dipengaruhi oleh jumlah dan kualitas oksigen dalam darah (*)