GOSUMENEP.COM – Festival Pantai Sadulang ke-VI kembali digelar dengan penuh semangat di Desa Sadulang, Kecamatan Sapeken, Sumenep, Jawa Timur. Acara tahunan yang selalu dinanti ini berlangsung setiap libur Lebaran Idul Fitri, dan merupakan inisiatif pemuda Karang Taruna Persada setempat. Berlangsung selama dua hari, yakni mulai 2-3 April 2025.
Sebagai salah satu acara kebanggaan, festival ini menyajikan beragam lomba yang seru, mulai dari balap sampan, dayung sampan, hingga kompetisi menggambar untuk anak-anak usia TK. Lomba balap sampan, yang menjadi daya tarik utama, diikuti oleh 23 sampan dari berbagai pulau di Sadulang.
Untuk juara pertama, sampan ‘Pemburu Laut Pagerungan Kecil’, juara kedua ‘Teh Mumun Sadulang’, dan juara ketiga ‘Pancasona Sadulang Kecil.
Selama berlangsungnya lomba balap sampan di Pantai Timur, Dusun Tanjung Pakka, masyarakat menunjukkan antusiasme yang luar biasa. Ribuan warga memadati bibir pantai sejak pagi hanya untuk menyaksikan dan memberikan dukungan kepada para peserta lomba.
Selain perlombaan, festival ini juga menghadirkan berbagai stand UMKM yang menawarkan kuliner khas dari kepulauan setempat. “Alhamdulillah, dengan adanya festival ini, kami bisa berjualan. Untuk pendapatan, cukup lumayan,” kata Aminatus, salah satu pedagang yang turut memeriahkan acara tersebut, Jumat (4/4/2025).
Festival Pantai Sadulang bukan hanya menjadi ajang hiburan semata, tetapi juga merupakan momen kebersamaan bagi masyarakat serta peluang besar bagi pelaku usaha lokal untuk berkembang. Dengan semakin meningkatnya antusiasme masyarakat, festival ini diharapkan dapat menjadi ikon budaya Kepulauan Sapeken di masa depan.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo mengatakan bahwa, “Festival Pantai Sadulang ini memiliki nilai tradisional yang mencerminkan ciri khas Kepulauan Sapeken. Meskipun hanya dilaksanakan dua hari, antusiasme masyarakat sangat bagus dan berdampak positif bagi UMKM,” ujarnya.
Bupati Fauzi berharap agar pengurus Karang Taruna Persada terus semangat merawat festival ini, karena berpotensi menjadi ikon wisata bahari yang menarik bagi wisatawan.
“Semoga festival lomba balap sampan ini bisa menjadi destinasi wisata tahunan dan menjadi ikon wisata bahari di Kepulauan Sapeken,” pungkasnya (*)