Sumenep

Ini 3 Tempat Wisata Unggulan yang Wajib Dikunjungi di Pulau Raas

Gosumenep.com – Di Kabupaten Sumenep, Madura, banyak tempat-tempat wisata yang bisa dikunjungi, tidak hanya di daratan tapi juga di kepulauan. Salah satunya pulau Raas.

Di pulau ini, ada tiga destinasi wisata unggulan yang sangat indah dan eksotis. Bahkan banyak spot-spot cantik untuk mengambil foto.

Tiga diantaranya adalah wisata Beddhi Lancheng, Hutan Mangrove, Pantai Puncak, di Desa Ketupat, Raas.

Beddhi Lancheng (pasir panjang). Disebut demikian karena di tempat ini, struktur pantainya memanjang. Cukup berbeda dengan pantai di sekitarnya yang hanya terdiri dari tebing batu karang khas Pantai Selatan. Tempat ini menjadi bagian penting bagi wisatawan saat momen lebaran begitupun dengan hari-hari biasa.

Di Pantai Beddhie Lancheng, para wisatawan dapat menikmati tebing-tebing batu karang yang menyerupai gua. Jika air laut sedang surut, bisa juga mencari kerang.

Selain itu terdapat beberapa spot foto yang instagramable, seperti landmark bintang dengan background laut dan ayunan yang bertuliskan “I Love Raas”.

Kemudian hutan kepiting Mangrove. Menyajikan nuansa alam yang sejuk. Cocok buat pengunjung yang mencari situasi tenang dari hiruk pikuk keramaian kota. Para wisatawan juga dapat menelusuri hutan mangrove dengan perahu nelayan. Sambil sesekali berhenti sejenak untuk mengabadikan momen.

Selain menyusuri hutan mangrove yang begitu luas, wisatawan juga dapat mengamati proses budidaya kepiting

Terkahir, ada pantai puncak. Puncak di sini bukan berarti wilayah dataran tinggi. Tapi suatu tempat yang letaknya di ujung barat pulau Raas. Di lokasi ini, para pengunjung akan disuguhkan pemandangan laut antara Pulau Raas dan Sapudi.

Suasananya sangat asri karena terdapat banyak pepohonan. Tentunya sangat nyaman untuk bersantai dengan keluarga atau teman. Jika ombak laut tenang, cocok juga untuk berenang.

Puncak merupakan salah satu destinasi wisata yang sudah lama dikenal masyarakat. Sebelumnya disebut “Beto Nodung”. Dalam bahasa Madura, Beto berarti batu dan Nodung berasal dari kata Nodungi yang artinya menutupi. Dinamakan demikian karena bentuk batu di sini terlihat seperti atap yang menutupi laut (*)

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like