GOSUMENEP.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, menyatakan komitmen dalam pengembangan ekowisata di ujung timur pulau Madura. Hal itu dibuktikan dengan lokakarya “Pentahelix” bersama Universitas Hang Tuah Surabaya, Jumat (20/9/2024) di Aula Bappeda setempat.
Ekowisata yang akan dikembangkan yakni Pulau Segitiga Emas yang meliputi Giliyang, Giligenting dan Gililabak. Diketahui bahwa, tiga objek wisata tersebut memiliki daya tarik tersendiri yang mampu memikat banyak wisatawan.
Giliyang yang dikenal dengan oksigen terbaik kedua di dunia yakni mencapai 2,9 persen setelah laut mati Yordania. Di tempat ini juga ada sejumlah destinasi wisata yang bisa memanjakan wisatawan seperti Goa Mahakarya, Batu Canggah, pantai Ropet dan pula ada fosil ikau Paus.
Kemudian Gililabak adalah objek wisata snorkeling terbaik di pulau Madura dengan terumbu karang di bawah lautnya yang indah.
Sementara Giligenting ada pantai 9 yang menyuguhkan pemandangan laut lepas. Pengunjung dapat menikmati lebih jauh keindahan alamnya dengan wahana speedboat dan menyaksikan hamparan pasir putih bersih dari kejauhan.
Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, Mohammad Iksan mengatakan, pengembangan ekowisata Pulau Segitiga Emas agar lebih optimal dan semakin memberikan rasa nyaman bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Yang nantinya berdampak terhadap pendapatan dan kesejahteraan masyarakat lokal dan mampu menekan angka kemiskinan di Kabupaten dengan julukan kota keris ini.
“Itulah harapan kita bersama,” kata Mohammad Iksan.
Ketua Tim Peneliti Universitas Hang Tuah Surabaya mengatakan jika proses pengoptimalan Pulau Segitiga Emas membutuhkan analisis pengelolaan wilayah pesisir terpadu (Integrated Coastal Zone Management) dan dibantu dengan analisis Strength, Weakness, Opportunity dan Threat.
“Metode itu diyakini efektif untuk pengembangan objek wisata. Apalagi segitiga emas Sumenep layak diperhitungkan,” katanya (*)
