Keris Pamor Junjung Drajat Sumenep Akan Dipamerkan di Indonesia Creative Cities Festival 2025

GOSUMENEP.COM – Sebuah warisan pusaka yang sarat nilai sejarah dan filosofi, Keris Pamor Junjung Drajat asal Sumenep, Madura, akan menjadi salah satu daya tarik utama dalam Festival Tosanaji “Indonesia Creative Cities Festival 2025”yang digelar di Malang Raya pada 6–9 November 2025 mendatang.

Acara berskala nasional ini akan berlangsung di Kota Malang dan diinisiasi oleh empat daerah, yakni Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kota Malang, Pemerintah Kota Batu, dan Pemerintah Kabupaten Malang.

Menariknya, festival ini juga akan dihadiri oleh tiga kementerian yang mendukung pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi kreatif, Kebudayaan dan Koperasi UMKM.

Pamor yang Angkat Derajat

Keris Pamor Junjung Drajat dikenal sebagai salah satu pusaka legendaris dari Kabupaten Sumenep. Sesuai namanya, keris ini dipercaya membawa tuah bagi pemiliknya untuk meningkatkan derajat, pangkat, dan status sosial.

Pusaka bersejarah tersebut digunakan oleh Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, pada Prosesi Arya Wiraraja, Sabtu malam (25/10/2025) di depan Museum Keraton Sumenep.

Langkah Digitalisasi: Dari Pusaka ke Museum Digital

Tak hanya sekadar dipamerkan, Keris Pamor Junjung Drajat juga akan didigitalisasi menjadi bagian dari museum digital. Melalui inovasi ini, masyarakat dari seluruh penjuru dunia dapat mengakses informasi lengkap tentang keris tersebut mulai dari asal-usul, makna pamor, hingga filosofi pembuatannya hanya dengan memindai barcode yang akan disediakan oleh panitia festival.

Langkah ini merupakan wujud nyata sinergi antara pelestarian warisan budaya dan kemajuan teknologi digital.

Warisan Budaya yang Mendunia

Festival Tosanaji 2025 menjadi momentum penting untuk memperkenalkan kekayaan pusaka nusantara ke tingkat global, sekaligus meneguhkan peran Jawa Timur, khususnya Sumenep, sebagai salah satu pusat kebudayaan tosan aji di Indonesia.

“Keris bukan sekadar senjata, tapi simbol kebijaksanaan, kehormatan, dan jati diri bangsa. Dengan pameran dan digitalisasi ini, kita ingin menunjukkan kepada dunia bahwa budaya kita tak lekang oleh zaman,” ujar Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, Minggu (26/10/25).

Dengan hadirnya Keris Pamor Junjung Drajat di Malang Raya, publik akan diajak menyelami nilai-nilai luhur warisan leluhur yang terus dijaga, dirawat, dan kini dihidupkan kembali dalam format digital bukti bahwa tradisi dan inovasi bisa berjalan beriringan (*)

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like